PAUD yaitu investasi yang
sungguh-sungguh besar bagi keluarga dan juga bangsa. Buah adalah generasi
penerus keluarga dan juga penerus bangsa. Orang tua akan merasa senang
sekiranya memperhatikan buah hatinya sukses bagus dalam hal pengajaran,
berkeluarga, bermasyarakat, ataupun berkarya. Oleh sebab itu pengajaran PAUD
sungguh-sungguh penting bagi tiap-tiap keluarga demi mewujudkan generasi
penerus keluarga yang bagus dan benar (Suyanto, 2005:1).
Buah pada umur dini sedang dalam
pertumbuhan dan perkembangan bagus secara jasmani ataupun mental. Betapa
pantasnya orang tua senantiasa memberikan arahan dan pengawasan. Pada masa umur
dini, buah hati akan lebih banyak meresap dan menangkap pengetahuan-pengetahuan
yang dikasih kepadanya, betapa pantasnya apabila disertai dengan penanaman
poin-poin karakter dalam diri buah hati terutama karakter Islam. Seandainya
penanaman karakter semenjak dini telah dialakukan bagus dalam lingkungan
keluarga ataupun sekolah, karenanya akan terbentuklah budi pekerti dan adab
yang bagus. Umur dini adalah masa kritis bagi penyusunan karakter, ialah pada
umur 2 tahun buah hati dikala buah hati telah menerima cinta dari ayah dan
bunda, karenanya buah hati akan lebih gampang untuk disusun menjadi manusia
yang bersopan santun mulia. Pengajaran karakter pada masa umur dini yaitu upaya
meletakkan pondasi karakter (Damayanti, 2014:19).
Pengajaran karakter bagi buah
hati umur dini ditujukan untuk menanamkan poin-poin kebaikan agar bisa menjadi
tradisi dikala kelak dewasa atau pada level pengajaran berikutnya. Berdasarkan
Mulyasa dalam Fadlillah (2014:44) pengajaran karakter bagi buah hati umur dini
memiliki makna yang lebih tinggi dari pengajaran budi pekerti sebab tak cuma terkait
dengan persoalan benar salah, melainkan bagaimana menanamkan tradisi perihal
berbuat yang bagus dalam kehidupan sehingga buah hati mempunyai kesadaran dan
janji untuk menggunakan kebajikan dalam kehidupan sehari-hari. Berikutnya
Berdasarkan Zubaedi (2011:6) karakter seseorang yang positif atau mulia, akan
menciptakan mengangkat status derajad yang tinggi dan mulia bagi dirinya.
Berdasarkan Wibowo (2013:11),
pengerjaan perkembangan dan pembentukannya, karakter seseorang diberi pengaruh
oleh dua unsur, ialah unsur lingkungan (nurture) dan unsur bawaaan (nature).
Unsur lingkungan/masyarakat sungguh-sungguh memberi pengaruh dalam perkembangan
karakter buah hati, karean kesibukan sehari-hari seperti bermain, bergaul, dan
berkomunikasi terjadi didalam lingkungan/masyarakat. Dikala dilingkungan buah
hati akan mengalami masa-masa perkembangan, dan tanggung jawab akan tertanam
didalamnya. Akan melainkan lingkungan juga bisa menciptakan adab dan budi
pekerti buah hati menurun dikarenakan lingkungan yang berada di sekitarnya tak
bagus, sehingga bisa meghawatirkan karakter buah hati.
Melengkapi uraian diatas anggapan
lain dikemukakan Wibowo (2013:13) tak susah menemukan poin-poin luhur tradisi
dalam pengajaran karakter, sebab bangsa Indonesia diketahui sebagai bangsa yang
masih menjunjung adat dan tradisi luhur ketimuran. Skor-poin luhur itu adalah
aspek utama yang diinternalisasikan terhadap peserta ajar via pengajaran
karakter. Lokalitas menjadi penting dikedepankan dalam pengajaran karakter,
sehingga peserta ajar tak tercerabut dari akar dan adat istiadatnya artinya,
poin-poin luhur yang berasal dari adat dan tradisi lokal hendaknya lebih
diutamakan untuk diinternalisasikan terhadap peserta ajar via pengajaran
karakter. Menurut uraikan diatas bisa disimpulkan bahwa karakter yang bagus
seharusnya ditanamkan terhadap buah hati semenjak umur dini sebab tak cuma
terkait dengan persoalan benar salah, melainkan bagaimana menanamkan tradisi
perihal berbuat yang bagus dalam kehidupan sehingga buah hati mempunyai kesadaran
dan janji untuk menggunakan kebajikan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan Kurniawan (2013:29),
karakter merujuk pada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviour),
semangat (motivations), dan ketrampilan (skils). Karakter pada buah hati terwujud
sebab tradisi yang dikerjakan, sikap yang diambil dalam merespons situasi, dan
kata-kata yang dinyatakan terhadap orang lain. Tradisi buah hati akan terwujud
sekiranya perbuatan yang dikerjakan tiap-tiap hari dan berlulang kali, mulanya
perbuatan itu dikerjakan dengan paksaan akan melainkan semacam itu kerap
dikerjakan akan menjadi terbiasa. Buah akan senantiasa mempunyai tradisi yang
bagus sekiranya orang tua memberikan model yang bagus, sehingga bisa membangun
karakter buah hati menjadi pribadi yang bagus, tanggung jawab, dan senantiasa
berkata sopan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar